Logo Bloomberg Technoz

Patrick Sykes, Beril Akman, dan Selcan Hacaoglu - Bloomberg News

Bloomberg, Sistem pertahanan udara berteknologi tinggi Israel, Iron Dome, bisa kewalahan jika serangan rudal masif dalam perang melawan Hamas di Gaza meluas menjadi konflik regional.

Sistem radar yang didukung Amerika Serikat (AS) itu dirancang untuk menembak jatuh roket, rudal, dan mortir yang dapat menghantam Israel. Alat ini dipuji karena mencapai tingkat intersepsi 90%.

Namun seperti sistem pertahanan udara lainnya, sistem ini bergantung pada persediaan rudal pencegat dan dapat dikalahkan jika serangan yang datang cukup besar.

Patrick Sullivan, direktur Modern War Institute akademi militer AS mengatakan Hamas menembakkan 3.000 roket dalam 20 menit pertama serangan mendadaknya ke Israel pada 7 Oktober, yang meningkat besar dari operasi sebelumnya.

Rudal mereka tersebut juga lebih canggih dibandingkan sebelumnya.

Kini para pejabat AS khawatir tentang kemungkinan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran menembakkan rudal presisi ke kota-kota Israel, sementara militer negara itu terlibat dalam peperangan perkotaan di Gaza yang padat penduduknya.

Tentara Israel berpatroli di Sderot, Israel Selatan, Senin (16/10/2023). (Jonathan Alpeyrie/Bloomberg)

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan untuk mencegah skenario seperti itu, AS mengirim dua kapal induk ke wilayah tersebut sebagai pencegahan bagi mereka yang mungkin ingin mengambil keuntungan dari operasi Israel di Gaza.

Bahkan penurunan kecil dalam tingkat intersepsi Iron Dome menjadi sekitar 80% berarti akan lebih banyak roket yang dapat menembus wilayah tersebut jika Hamas atau pihak lain memulai serangan intensif lainnya.

Dengan sekitar 100.000 rudal dan roket yang diperkirakan dimiliki oleh Hizbullah, serangan besar-besaran dan penurunan efektivitas Iron Dome dipandang masuk akal di kalangan pejabat di Timur Tengah dan sekitarnya.

Shaan Shaikh dari  Center for Strategic and International Studi di Washington DC mengatakan Hizbullah adalah “aktor non-negara yang memiliki persenjataan paling berat di dunia” dan memiliki persediaan roket artileri terarah dan rudal balistik, anti-udara dan anti-tank yang besar dan beragam, kata Shaan Shaikh, rekan rekan di Center for Strategic and International Studi di Washington DC.

“Jika Hizbullah ikut serta dalam konflik yang sedang berlangsung, pasti ada risiko pertahanan Iron Dome kewalahan akibat serangan roket,” katanya.

“Persenjataan rudal Hizbullah, tentu saja, jauh lebih kecil dibandingkan Hamas dan melebihi Hamas dalam hal kualitas dan akurasi,” menurut Alexander Downes, profesor ilmu politik dan hubungan internasional di The George Washington University di AS.

“Jika mereka melancarkan serangan besar-besaran, beberapa dari mereka akan lolos.”

Meskipun Iron Dome digunakan untuk melawan roket jarak pendek, masuknya senjata yang lebih canggih ke dalam perang juga dapat membuat Israel memanfaatkan sistem pertahanan lain seperti “David’s Sling” dan Patriots untuk roket dan drone jarak jauh.

(bbn)

No more pages