Logo Bloomberg Technoz

Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Tetap Tak Berkutik

Hidayat Setiaji
20 October 2023 09:30

Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah. Sentimen kenaikan suku bunga acuan sepertinya belum cukup untuk menopang mata uang Nusantara.

Pada Jumat (20/10/2023) pukul 09:14 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 15.831/US$. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

Rupiah tidak sendirian, karena berbagai mata uang utama Asia juga tidak mampu menandingi keperkasaan dolar AS. Yuan China, rupee India, yen Jepang, ringgit Malaysia, peso Filipina, dolar Singapura, hingga baht Thailand terdepresiasi 0,02%, 0,08%, 0,06%, 0,27%, 0,04%, 0,06%, dan 0,03%.

Jadi pelemahan rupiah adalah yang terdalam kedua di Asia, hanya lebih baik dari ringgit.

Apa boleh buat, dolar AS memang masih terlampau kuat. Pada pukul 09:21 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,04% ke 106,297.