Dalam acara Belt and Road Forum di Beijing, Presiden China Xi Jinping menegaskan bahwa negaranya akan membantu mengatasi krisis iklim global. China adalah produsen panel surya dan baterai terbesar dunia.
Mengutip Bloomberg News, Xi berkomitmen untuk mengimplementasikan standar investasi hijau untuk setiap proyek. Bahkan proyek-proyek berwawasan lingkungan disebut akan menjadi jangkar bagi investasi China di luar negeri.
Dalam periode 2008-2021, China berinvestasi sebanyak US$ 235 miliar di berbagai proyek energi di luar negeri. Dua pertiga dari jumlah tersebut adalah untuk infrastruktur energi fosil dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang bertenaga batu bara.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) di 31,04.
RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang berada di zona bearish.
Akan tetapi, koreksi yang sudah begitu dalam membuat harga batu bara berpeluang bangkit. Target kenaikan terdekat ada di US$ 142,4/ton. Jika tertembus, maka ada kemungkinan naik lagi menuju US$ 149,2/ton.
Target paling optimistis adalah US$ 177,5/ton.
(aji)