Craig Torres dan Jonnelle Marte - Bloomberg News
Bloomberg, Gubernur bank sentral AS, The Federal Reserve, Jerome Powell, mengindikasikan bahwa mereka akan cenderung mempertahankan suku bunga pada pertemuan berikutnya sambil tetap membuka kemungkinan kenaikan di masa depan jika para pembuat kebijakan melihat tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Pernyataan tersebut secara efektif mengkonfirmasi harapan pasar bahwa the Fed akan melewatkan kenaikan suku bunga untuk pertemuan kedua berturut-turut ketika para pejabat berkumpul pada 31 Oktober dan 1 November.
Powellnjuga mengatakan bahwa kenaikan yang baru-baru ini terjadi pada yield obligasi AS jangka panjang, jika berlanjut, dapat mengurangi kebutuhan akan kenaikan suku bunga lebih lanjut "secara marginal," sejalan dengan rekan-rekan sejawatnya dan menekankan pentingnya mengencangkan kondisi keuangan dalam pandangan suku bunga beberapa bulan mendatang.
"Dengan mempertimbangkan ketidakpastian dan risiko, serta sejauh mana kita telah sampai, komite kami sedang bergerak dengan hati-hati," kata Powell pada Kamis di Economic Club of New York.
"Kami akan membuat keputusan tentang sejauh mana pengetatan tambahan dan berapa lama kebijakan akan tetap restriktif berdasarkan totalitas data yang masuk, perkembangan prospek, dan keseimbangan risiko."
Imbal hasil obligasi AS tenor dua turun setelah Powell berbicara, sementara imbal hasil tenor sepuluh tahun melemah dari kenaikan yang mendorongnya mendekati level 5%. Dolar juga melemah terhadap sekeranjang mata uang utama, dan indeks saham S&P 500 turun.
"Untuk bulan November, dia dengan jelas telah memberi sinyal untuk jeda," kata Laura Rosner dari Macropolicy Perspectives LLC. "Dia mengharapkan ekonomi akan melambat di kuartal keempat, dan yield obligasi sedang bekerja bagi mereka."
(bbn)