“Karenanya, BSI berharap mahasiswa bisa menjadi agen-agen perubahan yang dapat membawa perbankan syariah menjadi lebih baik di masa depan,” ucapnya.
Hery memaparkan, BSI setiap tahunnya menerima puluhan fresh graduate yang ingin bergabung dalam program Officer Development Program (ODP). Sejak berdiri pada 1 Februari 2021, sudah ada 312 orang yang masuk dalam ODP BSI. Hery menuturkan, saat awal berdiri, BSI membutuhkan 50 orang untuk menjadi karyawan baru. Tanpa iklan di media dan hanya bermodalkan sosial media, ternyata ada 20 ribu anak muda yang mendaftar.
“BSI datang ke kampus untuk mengundang anak muda dan ingin menggugah kalau sudah lulus, nanti kerja di BSI. Kita menerima puluhan ODP tiap tahunnya dan 40 % karyawan BSI adalah anak muda. ODP adalah salah satu cara kita untuk membentuk pemimpin masa depan. Kita butuh anak muda untuk mengisi posisi-posisi yang ada di BSI,” papar Hery.
Dirinya mengungkapkan bila saat ini BSI sudah berkolaborasi dengan universitas-universitas di dalam dan luar negeri serta memberikan beasiswa untuk mengembangkan kapasitas dan kapabilitas para pegawai.
“Perjalanan BSI masih panjang. BSI harus punya effort, creativity, dan inovasi untuk bisa terus maju dan memberi kontribusi positif untuk membangun Indonesia dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia memberikan apresiasi kepada BSI yang memberikan literasi keuangan yang baik kepada para mahasiswa. Hal ini karena di era digital seperti sekarang salah satu kesulitan dari mahasiswa adalah bagaimana cara mengelola keuangan dengan bijak.
“Universitas sebagai tempat belajar bukan hanya ilmu tapi juga survive dan me-management keuangan yang lebih baik. Tren mudahnya mengajukan pinjaman online saat ini telah banyak membelit anak-anak bangsa kita, khususnya generasi muda pada hal-hal yang tidak diinginkan. Kami memberikan apresiasi pada BSI yang memberikan literasi keuangan yang baik dan memberi wawasan pada kita bagaimana mengelola keuangan lebih bijak,” katanya.
(tim)