Pernyataan ini muncul ketika Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang mulai menjabat tahun lalu, mencari sikap lebih tegas terhadap Korea Utara. Yoon Suk juga memperkuat hubungan dengan AS dan Jepang.
Gaya hidup Kim yang besar kontras dengan defisit makanan bagi sekitar 25 juta penduduk Korut. Hal ini menggambarkan kemungkinan kemampuan Pyongyang untuk lebih menghindari sanksi melalui hubungannya dengan Moskow.
Korsel memperkirakan Korut memproduksi 4,51 juta ton tanaman pangan tahun lalu, sekitar 800.000 ton lebih sedikit dari kebutuhan. Menurut laporan yang dirilis bulan lalu oleh Korea Development Institute, situasi ini kemungkinan telah memburuk tahun ini.
Sanksi internasional, bencana alam, dan penutupan perbatasan akibat pandemi kemungkinan telah memperburuk kekurangan pangan di Korea Utara.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan dukungan terhadap kebijakan Korea Utara pada hari Rabu selama kunjungan ke Pyongyang yang menunjukkan hubungan yang semakin kuat antara kedua negara.
Kunjungan Lavrov merupakan kelanjutan dari perjalanan Kim ke Rusia, yang merupakan salah satu perjalanannya paling lama di luar negeri sejak dia berkuasa sekitar satu dekade lalu. Putin berjanji membantu Kim dengan program antariksa.
Kim dan anggota keluarganya sering terlihat dengan barang-barang mewah dalam acara publik. Dilaporkan Yonhap News, Kim terlihat mengenakan jam tangan IWC selama kunjungannya ke Rusia bulan lalu sementara saudarinya memegang tas Dior senilai US$7.000.
Istri Kim dan putrinya juga mengenakan jam tangan Movado dan jaket Dior pada acara-acara lain.
Sanksi yang diberlakukan pada Korea Utara bertujuan untuk menargetkan para pemimpin di Pyongyang dengan memotong akses mereka terhadap perhiasan, kapal pesiar, dan mobil mewah. Mereka juga melarang kegiatan yang akan membantu Korea Utara dalam pencucian uang, perdagangan narkoba, dan pemalsuan mata uang.
(bbn)