Transaksi tersebut banyak terjadi di destinasi wisata dan juga daerah bisnis seperti di Jakarta, Bali, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
“Kalau Malaysia Jawa Barat tinggi tahu kan banyak turis Malaysia yang belanja mereka pakai QRIS. Mudah-mudahan November kita dengan Singapura berikutnya Jepang, India, Korea Selatan, dan mungkin China juga. Kalau pergi ke negara itu tinggal scan yang penting ada saldonya,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Destry Damayanti menambahkan, transaksi bilateral berbasis mata uang uang lokal atau local currency settlement (LCS) hingga September 2023 mencapai US$ 4,3 miliar. Transaksi ini meningkat menjadi US$ 4,92 miliar.
“Jadi kenaikan 54% year on year dibandingkan September tahun lalu dan memang di sini Malaysia masih mendominasi 37% Malaysia dan lanjutannya adalah Jepang. Jadi kita masih cukup percaya diri untuk terus mengalami peningkatan,” katanya.
(day)
