Logo Bloomberg Technoz

Jika Akhirnya Bermitra Dengan TikTok, Apa Efeknya Buat GOTO?

News
19 October 2023 18:31

Gedung perkantoran Tokopedia. (Dok PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Gedung perkantoran Tokopedia. (Dok PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Bloomberg Technoz, Jakarta - TikTok berpeluang bermitra dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam menjalankan bisnis perdagangan online atau e-commerce. Ulasan terbaru ini yang disajikan MayBank Sekuritas Indonesia menarik untuk dicermati. Jika akhirnya benar terjadi, apakah ini membuat perusahaan hasil merger Gojek dengan Tokopedia ini untung?

GOTO memang tengah dalam fase ujian. Sampai dengan akhir 2023 perusahaan mencanangkan mampu meraih EBITDA positif, setelah lama mencatatkan defisit. Harga saham GOTO juga terus turun. Pada minggu lalu hingga awal pekan ini telah menembus rekor terendah (all time low/ATL), sempat menyentuh level terendahnya di Rp57/saham. Tinggal 7 poin lagi sebelum GOTO diperdagangkan di zona Rp50/saham alias zona saham gocap.

Kemitraan Tiktok dengan GOTO adalah kolaborasi yang menguntungkan, disampaikan MayBank Sekuritas. TikTok dapat kembali hadir ke pasar Indonesia lebih cepat dengan memilih kolega yang memiliki tiga keunggulan utama:

  1. Memiliki ekosistem yang terintegrasi, baik logistik hingga pembayaran digital)
  2. Memiliki basis pengguna yang sangat besar di Indonesia, dan 
  3. Memahami secara mendalam tentang pasar domestik.

“Dengan asumsi kemitraan seperti ini kami percaya GOTO adalah kandidat utama,” tulis MayBank, yang juga mempertahankan Buy pada saham GOTO dengan target harga Rp153.  Sementara Mandiri Sekuritas memasang target harga Rp130, serta mempertahankan Buy untuk saham GOTO. Perkiraan ini dapat gagal dan TikTok memilih untuk mengembangkan perusahaan e-commerce-nya sendiri.

MayBank Sekuritas memprediksi pendapatan GOTO hingga akhir 2023 akan menyentuh Rp17,3 triliun, atau lebih baik 53% dibandingkan tahun lalu, dengan raihan rugi bersih Rp14,6 triliun dan EBITDA minus Rp12,3 triliun.