Logo Bloomberg Technoz

IHSG Makin Ambles, Rupiah Sedikit Kuat, Pasca BI Kerek Bunga 6%

News
19 October 2023 15:15

Karyawan melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar bereaksi setelah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari secara mengejutkan, di luar konsensus ekonom, menaikkan bunga acuan BI7DRR menjadi 6%.

Rupiah yang sudah melemah sejak awal perdagangan pagi ini dan sempat menyentuh Rp15.853/US$ pada pukul 14:30 WIB, sebelum pengumuman kenaikan BI7DRR dirilis, kini sudah berangsur menguat ke kisaran Rp15.815/US$ pada pukul 14:56 WIB, setelah Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan kenaikan bunga acuan BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 6%.

Sementara pasar saham menyambut kenaikan bunga acuan dengan aksi jual yang semakin besar. Indeks Harga Saham Gabungan semakin terbenam melemah 0,92% ke 6.867. Indeks saham menyentuh level terendah hari ini di 6.857,42 pada pukul 14:53 WIB, begitu kenaikan bunga acuan diumumkan.

Bank Indonesia mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Oktober 2023. Di luar perkiraan mayoritas ekonom, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat menaikkan suku bunga acuan.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Oktober 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 basis poin menjadi 6,75%," ungkap Perry dalam  jumpa pers usai RDG di kantor BI, Jakarta, Kamis (19/10/2023).