Menurut pernyataan terpisah, laba operasional yang disesuaikan adalah €424 juta atau setara Rp7 triliun pada kuartal ketiga. Angka tersebut dibandingkan dengan perkiraan rata-rata analis sebesar €545,2 juta, menurut survei Bloomberg.
Nokia menurunkan perkiraan untuk total pasar yang dapat ditangani, dengan memperkirakan penurunan sebesar 9% untuk pasar jaringan seluler secara keseluruhan pada tahun 2023. Sebelumnya, mereka memperkirakan penurunan sebesar 2%. Sekarang, Nokia mengharapkan kinerja yang sejalan dengan pasar tersebut, atau lebih cepat daripada rival mereka, setelah sebelumnya memproyeksikan kinerja yang lebih baik daripada rival-rivalnya.
"Penjualan bersih dari Mobile Networks turun 19% karena kami melihat adanya perlambatan dalam implementasi 5G di India yang berarti pertumbuhan di sana tidak lagi cukup untuk mengimbangi perlambatan di Amerika Utara," kata CEO Pekka Lundmark dalam pernyataan tersebut.
Lundmark mengatakan Nokia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target penjualan bersih terendah pada tahun ini dan titik tengah dari kisaran margin operasional yang sebanding. Sebelumnya, dia telah memberikan gambaran suram untuk paruh kedua tahun ini ketika perusahaan menurunkan pedoman 2023 mereka pada bulan Juli.
(bbn)