Kabar terakhir di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dari MARI adalah pada 6 Oktober 2023. Itu pun sekadar laporan bulanan registrasi pemegang efek, bukan informasi seperti aksi korporasi yang bisa mempengaruhi harga saham.
Serupa, informasi terakhir dari ABBA adalah laporan registrasi pemegang efek yang disampaikan pada 10 Oktober 2023.
Eksposur analisa Bloomberg untuk kedua saham itu juga minim. Hanya ada satu analis konsensus Bloomberg menganalisa saham MARI, yakni analis Sucorinvest Sekuritas Paulus Jimmy. Rekomendasi terakhirnya adalah buy, itu pun update terakhir pada 9 Desember 2022.
Untuk saham ABBA bahkan tidak ada analis yang memberikan analisanya untuk saham ini.
Gesitnya pergerakan saham MARI dan ABBA belakangan bertepatan dengan isu akan dipilihnya Erick menjadi bakal calon wakil presiden di Pilpres Indonesia 2024, berpasangan dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto.
Saham MARI kemarin bahkan melesat 7 poin atau mentok Auto Reject Atas (ARA) 34,18% ke level Rp106/saham.
(mfd/dhf)