"Saya perlu memberi catatan pada hal tersebut - ada beberapa masalah dengan data."
Kuijs mengungkapkan kekhawatiran tentang bagaimana China menghitung deflasi di sektor industri. Pemerintah menghitung angka-angka tersebut dengan mengadopsi angka dari inflasi produsen, yang menurutnya secara metode sangat bermasalah di masa seperti saat ini.
Menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China, inflasi produsen China turun 3,1% rata-rata dalam sembilan bulan pertama 2023 dibandingkan tahun lalu. Meskipun begitu, biro statistik tidak memberikan angka untuk kuartal ketiga saja. Kuijs memperkirakan penurunan dalam tiga bulan terakhir kemungkinan sekitar 3,3%.
Kuijs juga mencatat adanya ketidaksesuaian antara pertumbuhan nilai tambah nominal tahunan versus riil di sektor industri: Sementara pertumbuhan nilai tambah nominal tahunan hanya mencapai 1,2%, pertumbuhan riil jauh lebih kuat, yakni 4,6%, menurut data. Sektor industri mencakup hampir 40% dari PDB China secara keseluruhan.
Ekonom Nomura Holdings Inc. yang dipimpin Lu Ting dalam sebuah catatan, Rabu mengatakan bahwa pada bulan lalu, stabilisasi pertumbuhan produksi industri tahunan tampaknya "tidak sejalan" dengan perlambatan pertumbuhan bulanan di indikator tersebut.
Mereka membandingkan kenaikan tahunan sebesar 4,5% - sama dengan Agustus - dengan tingkat pertumbuhan bulanan yang melambat, serta momentum bulanan yang menurun dibandingkan dengan September 2022.
Banyak negara - termasuk AS - secara rutin merevisi data PDB historis, yang kadang-kadang mengakibatkan perubahan besar. Namun, frekuensi revisi oleh lembaga statistik China telah menarik perhatian dalam setahun terakhir.
Pada Agustus, China menurunkan nilai total ekspor untuk tahun 2022 dan awal tahun ini, yang termasuk revisi bulan tunggal terbesar sepanjang sejarah. Hal yang meningkatkan data perdagangan untuk sisa tahun.
PDB pada tiga bulan yang berakhir pada September meningkat 1,3% dibandingkan dengan periode April-Juni. Jauh lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 0,9%. Namun, angka triwulan sebelumnya direvisi turun menjadi 0,5% dari 0,8% seperti diumumkan BSN pada Juli, yang juga membuat revisi pada beberapa kuartal sebelumnya.
"Ketika Anda membaca angka kuartal ketiga yang cukup kuat, Anda perlu membacanya dengan latar belakang bahwa laju pertumbuhan kuartal sebelumnya direvisi turun," kata Miao Ouyang, Ekonom Greater China di BofA Global Research.
Revisi data National Bureau of Statistics juga mendorong para ekonom Goldman Sachs Group Inc. untuk menurunkan proyeksi pertumbuhan China tahun ini menjadi 5,3% dari 5,4%. Pertimbangannya karena setiap kuartal memiliki bobot yang berbeda dalam perhitungan PDB tahun penuh.
National Bureau of Statistics tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.
(bbn)