Di pasar valas, dolar Australia mengalami pelemahan setelah data pekerjaan yang lemah, sementara yen Jepang sedikit menguat karena ekspor yang naik melebihi perkiraan pada bulan September.
Para trader kini bersiap untuk perdagangan yang bergejolak karena kekhawatiran yang semakin meningkat bahwa otoritas Jepang akan campur tangan.
Di negara lainnya, ringgit Malaysia jatuh ke level terendah dalam 25 tahun akibat kenaikan dolar AS dalam sesi perdagangan sebelumnya. Dolar AS diperdagangkan landai pada Kamis (19/10/2023) setelah menguat dalam dua sesi terakhir.
Sementara itu, futures untuk saham-saham AS berfluktuasi di Asia setelah S&P 500 turun 1,3% pada hari Rabu. Saham Morgan Stanley merosot paling banyak sejak tahun 2020 karena laba turun akibat perlambatan bisnis perbankan investasi, sementara Netflix mengalami reli setelah laporan laba yang kuat.
Imbal hasil obligasi AS masih berada di level tertinggi dalam beberapa dekade, dengan anggota dewan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mencatat bahwa para pembuat kebijakan dapat menunggu dan mengumpulkan lebih banyak data sebelum memutuskan pelonggaran moneter lebih lanjut.
Di Asia, para investor akan memantau Country Garden Holdings Co., perusahaan developer China yang sedang dalam masalah, yang akan mengalami gagal bayar pertama bunga obligasi dolar.
(bbn)