Logo Bloomberg Technoz

Menurutnya, kemitraan itu akan sangat menguntungkan lantaran akan membuka pasar yang lebih luas di negara-negara Amerika Latin. Alasannya, selama ini Indonesia masih mendapatkan hambatan dalam melakukan ekspor ke kawasan tersebut. 

“Sekarang kita hambatan selain kuota, bea masuk tinggi. Untuk sepatu aja di atas 20%. Makanya kita harus kerja dengan mereka melalui FTA atau melalui CPTPP, atau dicari jalan yang lebih pendek,” ujar Airlangga. 

“Pemerintah terus memanfaatkan forum kerja sama ekonomi internasional untuk memperluas pasar ekspor produk nasional,” lanjutnya. 

Di tengah berbagai tantangan berupa ketegangan geopolitik dan melemahnya harga komoditas, Airlangga mengatakan, ekspor Indonesia harus terus dijaga. Apalagi, Indonesia mampu membukukan surplus selama 41 bulan berturut-turut dalam neraca dagang.

Sejalan dengan hal tersebut, Presiden Jokowi telah menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 tahun 2023 tentang Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Seperti yang tertuang dalam Keppres 24/2023 yang ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 20 September 2023, terdapat beberapa pertimbangan yang melandasi lahirnya Keppres tersebut. Pertama, perkembangan dinamika ekonomi dan geopolitik global memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di bidang ekspor.

Kedua, dalam rangka menjaga dan meningkatkan kinerja ekspor nasional serta memperkuat neraca perdagangan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, diperlukan strategi yang adaptif, responsif, dan kolaboratif yang dilakukan secara terintegrasi oleh suatu satuan tugas khusus.

(dov/ain)

No more pages