Logo Bloomberg Technoz

West Texas Intermediate (WTI) naik di atas US$ 88 per barel setelah sebelumnya melonjak menjadi US$ 90 akibat ketegangan geopolitik yang meningkat. 

Dalam seminggu terakhir, harga WTI naik 5,67% secara point-to-point.

“Risiko eskalasi meningkat seiring dengan pemberitaan terbaru mengenai pengeboman rumah sakit,” kata Jane Foley, kepala strategi valuta asing di Rabobank.

Meskipun hanya ada sedikit tanda-tanda kepanikan, “Jika eskalasinya meningkat, kita bisa memperkirakan akan terjadi peningkatan penghindaran risiko,” katanya, seperti yang diwartakan Bloomberg News.

Para investor dan juga trader telah waspada jika Israel memilih untuk melancarkan serangan darat yang masif ke Gaza, yang mungkin memicu konflik yang lebih luas yang dapat melibatkan Iran, salah satu pemasok minyak utama, dan negara-negara lain.

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, harga emas naik ke level tertinggi dalam satu bulan, dan harga minyak mentah melonjak seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur-Tengah setelah ratusan orang tewas akibat ledakan di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza.

“Di pasar komoditas, harga emas naik ke level tertinggi dalam satu bulan, dan harga minyak mentah melonjak seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur-Tengah setelah ratusan orang tewas akibat ledakan di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Dari dalam negeri, dinamika politik juga mulai menghangat. Peta peserta pemilu 2024 mulai tampak usai pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD kemarin diumumkan. 

Sementara, hari ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai membuka pendaftaran Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pemilihan Umum 2024.

(fad)

No more pages