Bloomberg Technoz, Jakarta - Gejolak pasar keuangan global semakin memuncak dan bisa kian menyudutkan rupiah ke level lebih lemah hari ini.

Di pasar derivatif terpantau pagi ini, kontrak nondeliverable forward rupiah sudah diperdagangkan di level lebih lemah di kisaran Rp15.807-Rp15.819/US$ sampai pukul 6:58 WIB, Kamis (19/10/2023).

Tekanan pada rupiah hari ini kemungkinan akan lebih besar ketimbang hari-hari kemarin dengan perhatian pelaku pasar domestik akan mengarah pada MH Thamrin, di mana hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia akan diumumkan. Konsensus ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan Bank Indonesia akan kembali mempertahankan bunga acuan di level 5,75%.

Rupiah semakin terkepung triumvirat sentimen yang tidak menguntungkan: harga minyak yang semakin naik, harga dolar AS yang terus menguat dan krisis geopolitik yang terus meningkat tensinya. Indeks dolar AS pagi ini sudah bergerak naik 0,3%.

Baca juga: Rupiah Lemah Tapi Inflasi Sudah Rendah, Haruskan BI Naikkan Bunga?