“Harga emas bisa menembus US$ 2.000/ons dalam waktu dekat jika terjadi peningkatan eskalasi konflik geopolitik. Ditambah lagi, ada kemungkinan Federal Reserve (bank sentral Amerika Serikat) mungkin sudah mencapai puncak dalam hal menaikkan suku bunga acuan,” tambah Ryan McIntyre, Senior Portfolio Manager di Sprott Asset Management.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas memang sedang bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 66,46.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Akan tetapi, kenaikan harga yang sudah cukup tinggi membuat harga emas rawan terkoreksi. Target koreksi atau support terdekat adalah US$ 1.918/ons. Jika tertembus, maka ada kemungkinan turun lagi menuju US$ 1.884/ons.
Sedangkan target kenaikan atau resisten terdekat ada di US$ 1.964/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke arah US$ 1.972/ons.
(aji)