Logo Bloomberg Technoz

Saham-saham energi dan produk konsumen menjadi pemenang dengan kinerja baik, adapun saham Adidas AG melonjak.

Di Inggris, indeks FTSE 250 yang berfokus pada domestik mengalami penurunan karena data menunjukkan bahwa inflasi tidak melambat sesuai perkiraan pada bulan September, yang masih memungkinkan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Bank of England.

"Ketika harga makanan dan barang mulai turun, harga energi kembali naik," kata George Lagarias, kepala ekonom Mazars.

"Ketegangan yang meningkat dengan cepat di Timur Tengah memperburuk situasi tersebu," demikian tanggapannya yang disampaikan via email.

Indeks saham Eropa telah bergerak datar selama bulan ini, dengan sentimen yang merosot setelah serangan Hamas terhadap Israel. Pertemuan yang direncanakan antara Presiden Joe Biden, yang tiba di Israel pada Rabu, dan pemimpin-pemimpin Arab dibatalkan setelah ledakan mematikan di sebuah rumah sakit di Gaza.

Posisi pasar telah menjadi lebih berhati-hati dan investor beralih ke sektor-sektor defensif dan saham-saham dengan nilai lebih tinggi.

"Ketidakpastian akan berlangsung selama beberapa minggu setidaknya, dan risiko (pada harga energi dan penilaian perusahaan) bahkan bisa meningkat untuk sementara waktu," kata Roberto Scholtes, kepala strategi di Singular Bank.

"Investor seharusnya siap menghadapinya, mencari diversifikasi dan lindung nilai di aset-aset seperti obligasi pemerintah jangka pendek, emas, minyak, dan sektor energi, sementara dolar akan tetap kuat untuk sementara waktu."

Ahli strategi Goldman Sachs Group Inc., Cecilia Mariotti, juga mengatakan bahwa periode risiko geopolitik yang berkepanjangan, ditambah dengan inflasi yang masih tinggi, bisa menghidupkan kembali kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi, membuat reli saham di akhir tahun "lebih kecil dan berumur pendek."

(bbn)

No more pages