Bloomberg Technoz, Jakarta – PT PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengestimasikan kebutuhan dana investasi hingga 2040 untuk menggalakan investasi hijau perusahaan mencapai US$155 miliar atau setara dengan Rp2.442 triliun, asumsi kurs saat ini.

Direktur Manajemen Risiko PLN Suroso Isnandar mengatakan dana tersebut nantinya bakal dialokasikan untuk membangun pemangkit listrik baru, yang berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

"Tentu kita akan maksimalkan potensi EBT yang secara baseloader siap," ujar Suroso dalam konferensi pers Hari Kelistrikan Nasional Ke-78, Rabu (18/10/2023).

Suroso mengatakan Indonesia sendiri memiliki potensi sumber EBT yang dapat dimaksimalkan sebagai pengganti energi fosil seperti batu bara. Salah satu sumber EBT yang potensial untuk menggantikan pembangkit batu bara adalah tenaga air dan panas bumi.

"Kita [ingin] memaksimalkan potensi renewable energy baseloader seperti PLTA [pembangkit listrik tenaga air], panas bumi, kita maksimalkan potensinya setelah itu kita masuk ke surya dan ke bayu."