Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membeberkan strategi untuk mengatasi masalah oversuplai pasokan listrik perusahaan pelat merah negara ke depan.

Direktur Manajemen Risiko PLN Suroso Isnandar mengatakan, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus positif saat ini, dia berharap permintaan listrik pun bakal ikut naik.

"Kalau dahulu pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan listrik itu namanya faktor elastisitas. Kalau misalnya ekonomi tumbuh 1%, [permintaan] listriknya tumbuh 1,5%. Sekarang kurang lebih mendekati 1:1," ujarnya saat ditemui, Rabu (18/10/2023).

Dengan begitu, Suroso mengatakan, jika saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5%, permintaan listrik secara alamiah dapat tumbuh sekitar 4,6%.

Oversuplai listrik PLN mencapai 7 gigawatt (GW) pada 2022, atau jauh melampaui estimasi perseroan. Kelebihan pasokan itu diakibatkan oleh tidak seimbangnya permintaan dan penambahan suplai listrik dalam negeri.