Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Jago Tbk (ARTO), emiten bank digital yang dikendalikan oleh Jerry Ng dan Patrick Sugito Walujo menutup perdagangan di zona merah pada perdagangan Rabu (18/10/2023). Koreksi sore ini yang terjadi bersamaan dengan peluncuran produk barunya.
Pergerakan harga saham ARTO ambles 6,52% ke harga Rp1.720/saham. Sepanjang hari, pergerakan saham ARTO bergerak turun pada rentang harga Rp1.720-Rp1.855/saham.

Dengan posisi tersebut, saham ARTO memimpin jajaran top loser saham-saham unggulan indeks LQ-45. Bersama dengan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang melemah mencapai 3,88% secara point-to-point.
Penurunan tajam tersebut terjadi setelah saham ARTO ditransaksikan sejumlah 4.879 kali dengan volume perdagangan sebesar 16,65 juta saham, dan nilai transaksinya mencapai Rp29,4 miliar.
Padahal, hari ini merupakan momen perilisan produk baru hasil kerja sama dengan GoTo Finansial (Gopay) yaitu ‘GoPay Tabungan by Jago’. Produk baru tersebut merupakan rekening yang dapat dipergunakan untuk transaksi sehari-hari yang bisa diakses melalui aplikasi GoPay atau Gojek.
“Jika sebelumnya GoPay hanya digunakan sebagai layanan pembayaran, kini GoPay juga dapat digunakan untuk transfer, menyimpan uang untuk transaksi sehari-hari, mengajukan pinjaman, dalam satu aplikasi,” papar Hans Patuwo, Presiden Unit Bisnis Financial Technology GoTo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/10/2023).
Pada kesempatan yang sama, Arief Harris Tandjung, Direktur Utama Bank Jago menerangkan, GoPay Tabungan by Jago diluncurkan sebagai bagian dari kelanjutan kolaborasi strategis antara GoPay dan Bank Jago, bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital.
Dalam berbagai fiturnya, GoPay Tabungan by Jago memberikan sejumlah manfaat, seperti layanan GoPay yang simpel, menawarkan keunggulan layaknya bank yang diawasi oleh OJK dan dijamin LPS, juga bebas khawatir dalam hal fee transaksi.
Sayangnya, keunggulan dan berbagai fitur yang ada tidak sejalan dengan pergerakan saham ARTO hari ini. Saham ARTO juga sudah terkoreksi mencapai 24,89% dalam sebulan terakhir. Adapun sejak awal tahun saham Bank Jago drop hingga mencapai 53,76%.
(mfd/dhf)