Bila Pecah Israel vs Iran, Minyak 'Terbang' dan Rupiah Tenggelam
Ruisa Khoiriyah
18 October 2023 15:55
Bloomberg Technoz, Jakarta - Eskalasi konflik di Gaza semakin memuncak menyusul serangan Israel ke rumah sakit Al Ahli yang menewaskan sedikitnya 500 orang Palestina. Analisis Bloomberg Economics yang dirilis beberapa waktu lalu menyebut, harga minyak dunia berpotensi mencetak reli kenaikan hingga memecah level rekor di US$ 150 per barel, bila skala konflik Gaza meluas hingga Iran.
Iran, yang disebut berada di balik Hamas, kelompok militan Palestina yang disebut menyerang Israel sepekan lalu, mengeluarkan pernyataan keras yang dicemaskan menjadi sinyal dari meluasnya skala konflik. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyerukan agar dunia bersatu melawan Israel setelah ledakan di rumah sakit tersebut dan menyebut aksi pengeboman itu sebagai "pembantaian".
Harga minyak dunia langsung bergolak turut memanas akibat tensi yang kian tinggi di Gaza. Kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) langsung melompat 2% mendekati lagi level tinggi US$ 90 per barel. Sementara Brent juga naik 1,6% menyentuh US$ 91,3 per barel sampai pukul 14:22 WIB, Rabu (18/10/2023).
Iran sejauh ini adalah salah satu negara eksportir minyak terpenting di dunia. Bila Republik Islam itu sampai turun tangan masuk ke konflik secara langsung, pasokan minyak dunia bisa terganggu.
"Bila Israel dan Iran saling menembakkan rudal, harga minyak bisa naik seperti yang terjadi saat invasi Irak ke Kuwait pada 1990. Dengan titik harga lebih tinggi saat ini, lompatan harga minyak bisa sampai US$ 150 per barel," demikian seperti dilansir Bloomberg News.