Bloomberg Technoz, Jakarta - Cuaca ekstrem masih terjadi di wilayah Indonesia. Di beberapa wilayah bahkan suhunya mencapai 38 derajat celsius. 

Sehingga cuaca ekstrem saat ini yang sedang terjadi sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Terutama bagi anak-anak, kaum lansia dan wanita hamil.

“Bicara panas yang semakin meningkat ini mengancam manusia terutama di kota-kota besar. Gelombang panas dan cuaca panas akan memberikan dampak buruk kesehatan bagi kelompok rawan tersebut,” ujar Epidemiolog Dicky Budiman saat berbincang dengan Bloomberg Technoz.

Para kelompok yang rawan tersebut pada umumnya sangat sensitif terhadap suhu panas yang ekstrem. Mereka memiliki keterbatasan untuk beradaptasi terhadap suhu yang tinggi.

“Pertama, untuk anak yang paling rawan itu mengalami dehidrasi. Karena mereka memiliki metabolisme rate yang lebih tingi dan juga lebih rendah kapasitas regulasi suhu tubuh mereka. Selama mengalami cuaca panas, mereka sangat cepat kehilangan cairan, akibat keringat dan kurang minum. Kedua bisa terjadi heatstroke (suhu naik secara tiba-tiba hingga 40 derajat lebih), karena termoregulator mereka masih belum matang, immature, yang membuat anak dengan cepat menurunkan suhu badan sehingga bisa menyebabkan potensi ancaman jiwa,” kata Dicky.