Tony Capaccio - Bloomberg News
Bloomberg, Amerika Serikat (AS) menyiapkan 2.000 pasukan dalam siaga tinggi dan memperpanjang penempatan kapal induk mereka di Timur Tengah.
Hal ini adalah upaya pemerintahan Presiden AS Joe Biden jelang serangan darat Israel terhadap Hamas.
Juru Bicara Deputi Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon, Sabrina Singh, mengatakan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan pasukan dan beberapa unit dalam siaga tinggi untuk merespons dengan cepat perkembangan situasi keamanan di Timur Tengah.

"Saat ini belum ada keputusan untuk menurunkan pasukan."
Austin juga memerintahkan kapal induk Gerald R. Ford untuk tetap berada di wilayah tersebut. Kelompok kapal induk ini sebelumnya hampir berakhir dari penempatan selama enam bulan.
Keputusan tersebut berarti AS akan memiliki dua kelompok kapal induk di wilayah tersebut. Yang satunya lagi adalah USS Eisenhower.
AS melakukan langkah ini menjelang rencana Israel melancarkan serangan darat di Jalur Gaza untuk membalas Hamas, yang telah melancarkan serangan ke Israel lebih dari satu minggu yang lalu dan menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.

Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa, telah meminta penduduk untuk tetap berada di utara Gaza meskipun ratusan ribu orang telah bergeser ke selatan mengantisipasi respons dari Israel.
Sejauh ini, para pejabat AS telah menyatakan bahwa mereka tidak berniat untuk menurunkan pasukan mereka dalam konflik ini dan mengatakan bahwa peningkatan militer ini bertujuan untuk menakut-nakuti negara lain seperti Iran untuk tidak ikut campur dalam konflik ini.
Namun, langkah-langkah ini juga memicu kekhawatiran bahwa AS berisiko terlibat dalam konflik tersebut.
Presiden Joe Biden dijadwalkan mengunjungi Israel pada Rabu ini untuk menunjukkan dukungan AS kepada Israel dan berusaha mencegah perang meluas.
(bbn)