Logo Bloomberg Technoz

Aksi Jual Berlanjut, Apakah BI Terlalu Remehkan The Fed?

Ruisa Khoiriyah
20 February 2023 06:13

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, JakartaBank Indonesia (BI) dinilai terlalu percaya diri menilai potensi penguatan rupiah di tengah situasi ketidakpastian global seperti saat ini. 

Langkah BI menahan bunga acuan di level 5,75% di tengah semakin panasnya spekulasi pasar global terkait bunga acuan The Federal Reserves, dikhawatirkan akan semakin membuat para pemodal asing terbirit-birit pergi menjauhi pasar domestik.

Indikasi terhadap hal itu terlihat dari respon pasar sehari setelah BI rate diumumkan bertahan di posisi 5,75%. Nilai tukar rupiah menurut kurs JISDOR BI berada di posisi Rp 15.199 per dolar AS. 

Di pasar obligasi, aksi jual Surat Utang Negara (SUN) terus berlangsung dalam dua pekan terakhir menggiring level imbal hasil (yield) SUN tenor 10 tahun ke posisi 6,732% pada pukul 16.32 WIB, Jumat (17/2/2023).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semula juga mendapatkan tekanan, meski akhirnya berhasil menutup pekan dengan penguatan tipis 0,05 poin di posisi 6.895,71.