Bloomberg Technoz, Gaza - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres mengecam serangan Israel ke rumah sakit (RS) di Gaza yang menewaskan ratusan orang.
“Saya sangat terkejut atas pembunuhan ratusan warga sipil Palestina dalam serangan terhadap rumah sakit di Gaza hari ini, yang saya kutuk dengan tegas. Hati saya bersama keluarga para korban,” kata Guterres melalui unggahan di X.
“Rumah sakit dan para personel medis dilindungi oleh hukum kemanusiaan internasional."
Guterres juga mengutuk serangan terhadap sekolah UNRWA pada hari sebelumnya di kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza yang menewaskan setidaknya enam orang.
Tercatat ini adalah kali pertama Guterres menggunakan kata "mengutuk" dalam kaitannya dengan serangan terhadap Palestina sejak eskalasi kekerasan minggu lalu.
Volker Türk, Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia juga mengecam serangan di RS itu dah menyebut bahwa kejadian itu “mengerikan.”
Seperti dikutip dari Al Jazeera, Türk mengatakan mereka yang melakukan serangan ini harus dimintai pertanggungjawabannya dan mengimbau negara-negara yang agar melakukan segala cara “untuk mengakhiri situasi mengerikan ini.”
Organisasi hak asasi manusia internasional Human Rights Watch (HRW) menyatakan bahwa serangan terhadap rumah sakit Al-Ahli Hospital itu kejahatan perang dan mengerikan lebih dari yang bisa digambarkan dengan kata-kata. Mereka mengimbau para pemimpin dunia untuk menghindari terjadinya “kekejaman” yang lebih jauh di Gaza.
“Rumah sakit mendapatkan perlindungan khusus. Serangan melanggar hukum yang dilakukan dengan sengaja atau ceroboh adalah kejahatan perang,” kata mereka dalam keterangan di media sosial.
Dilaporkan oleh Bloomberg News sebelumnya, satusan warga Palestina tewas dalam ledakan di sebuah rumah sakit di Kota Gaza pada Selasa (17/10/2023). Rumah Sakit Arab Al-Ahli menampung ribuan pengungsi Palestina yang melarikan diri dari pemboman Israel di timur Kota Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa setidaknya 500 orang tewas. Ini adalag serangan paling mematikan sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Hamas menuding serangan dilakukan oleh Israel melalui serangan udara, namun di sisi lain Israel balik menyebut ledakan terjadi karena serangan Hamas yang gagal.
Sebelum ledakan di rumah sakit, para pejabat Gaza menyebutkan jumlah korban tewas yang dikonfirmasi adalah sekitar 2.800 warga Palestina selama 10 hari pemboman Israel. Serangan 7 Oktober di Israel oleh Hamas menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel.
(bbn)