Volker Türk, Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia juga mengecam serangan di RS itu dah menyebut bahwa kejadian itu “mengerikan.”
Seperti dikutip dari Al Jazeera, Türk mengatakan mereka yang melakukan serangan ini harus dimintai pertanggungjawabannya dan mengimbau negara-negara yang agar melakukan segala cara “untuk mengakhiri situasi mengerikan ini.”
Organisasi hak asasi manusia internasional Human Rights Watch (HRW) menyatakan bahwa serangan terhadap rumah sakit Al-Ahli Hospital itu kejahatan perang dan mengerikan lebih dari yang bisa digambarkan dengan kata-kata. Mereka mengimbau para pemimpin dunia untuk menghindari terjadinya “kekejaman” yang lebih jauh di Gaza.
“Rumah sakit mendapatkan perlindungan khusus. Serangan melanggar hukum yang dilakukan dengan sengaja atau ceroboh adalah kejahatan perang,” kata mereka dalam keterangan di media sosial.
Dilaporkan oleh Bloomberg News sebelumnya, satusan warga Palestina tewas dalam ledakan di sebuah rumah sakit di Kota Gaza pada Selasa (17/10/2023). Rumah Sakit Arab Al-Ahli menampung ribuan pengungsi Palestina yang melarikan diri dari pemboman Israel di timur Kota Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa setidaknya 500 orang tewas. Ini adalag serangan paling mematikan sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Hamas menuding serangan dilakukan oleh Israel melalui serangan udara, namun di sisi lain Israel balik menyebut ledakan terjadi karena serangan Hamas yang gagal.
Sebelum ledakan di rumah sakit, para pejabat Gaza menyebutkan jumlah korban tewas yang dikonfirmasi adalah sekitar 2.800 warga Palestina selama 10 hari pemboman Israel. Serangan 7 Oktober di Israel oleh Hamas menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel.
(bbn)