Pos ini memicu reaksi negatif di masyarakat, dengan beberapa menyebut postingan itu tidak pantas bagi seorang bos untuk menikmati perawatan pribadi dengan bertelanjang dada sambil diduga memimpin rapat.
Rebecca Nadillo, seorang eksekutif strategi dan branding dengan pengalaman sebelumnya di Meta dan agensi periklanan BBDO, termasuk di antara mereka yang mengkritik Fernandes.
"Saya rasa para perempuan di perusahaan Anda tidak akan merasa nyaman atau aman dalam konteks ini, dan mengingat Anda adalah bos, mereka mungkin tidak akan menantang Anda atau mengatakan apa pun," tulisnya.
Komentarnya adalah salah satu dari sekitar 100 tanggapan di postingan itu,
Fernandes mengatakan bahwa ia baru saja mengalami penerbangan selama 18 jam dan merasa sakit dan pijatan itu merupakan saran spontan dari seorang karyawan Indonesia.
"Anda tidak pernah benar-benar bisa menjelaskan proses berpikir di balik sebuah postingan, jadi saya menghapusnya," katanya menanggapi respons terhadap postingan itu. "Saya tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun."
Beberapa pembaca memberikan komentar berbentuk humor. Sejumlah kecil mengacungi jempol pada CEO tersebut karena memiliki keberanian untuk menampilkan dada telanjangnya di depan umum.
"Saya mengapresiasi pria berani ini karena menjadi agen perubahan dalam gerakan positivitas tubuh," tulis satu komentar. "Kita seharusnya merayakan semua bentuk dan ukuran tubuh!"
(bbn)