Saham Asia Diprediksi Menguat Respons Geopolitik Timur Tengah
News
18 October 2023 06:10
Bloomberg News, Rob Verdonck
Saham-saham Asia diprediksi bakal mengalami penguatan setelah Wall Street melemah dan obligasi Treasury merosot, menyusul data yang memperkuat argumen bagi The Fed mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Minyak naik seiring meningkatnya konflik Israel-Hamas. Kontrak berjangka di Australia dan Jepang menunjukkan kenaikan sekitar 0,3%, sedangkan di Hong Kong sedikit berubah.
S&P 500 menghapus kenaikan pada Selasa (17/10/2023), dengan Nvidia Corp. memimpin penurunan saham-saham teknologi karena AS membatasi penjualan chip yang dirancang perusahaan tersebut untuk pasar China. Imbal hasil Treasury bertenor dua tahun mencapai level tertinggi sejak tahun 2006.
“Kabar baik mengenai perekonomian sekali lagi merupakan berita buruk, karena hal ini akan membuat para pengambil kebijakan ragu untuk melakukan pengetatan lebih lanjut,” kata Edward Moya, analis pasar senior Amerika di Oanda.