Logo Bloomberg Technoz

Pasokan Jagung Kian Tipis, Bapanas Dorong Percepat Izin Impor

Dovana Hasiana
17 October 2023 16:55

Jagung di lahan pertanian di Subang, Jawa Barat, Sabtu (29/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Jagung di lahan pertanian di Subang, Jawa Barat, Sabtu (29/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta Kementerian Perdagangan untuk mempercepat izin impor jagung.

Dia mengatakan pasokan jagung tidak mencukupi kebutuhan nasional. Hal ini pun tecermin dalam data Prognosa Neraca Pangan Nasional periode Januari-Desember 2023, di mana komoditas jagung diprediksi mengalami defisit pada kuartal IV 2023. 

Berdasarkan data per 20 September 2023, produksi jagung diperkirakan hanya mencapai 40.184 ton pada September 2023. Padahal, kebutuhannya diperkirakan mencapai 1.419.488 ton. Hal yang sama juga diprediksi akan terus berlanjut pada Oktober 2023, di mana produksi bulanan komoditas ini diprediksi hanya mencapai 149.484 ton. Sedangkan kebutuhan dalam negeri mencapai 1.368.036 ton.

Lalu pada November produksi jagung diprediksi hanya mencapai 310.142 ton dan kebutuhan November mencapai 1.204.517 ton. Defisit berlanjut pada Desember 2023 dengan produksi 264.887 ton sementara kebutuhan Desember mencapai 1.270.254 ton.

“Kalau neraca demikian, pasti harga jagung akan tinggi. Oleh karena itu, saya minta Kementerian Perdagangan mempercepat izin impor tentunya sesuai perintah rapat terbatas (ratas) harus segera. Jangan nanti importasinya telat pada saat sudah panen, gak boleh seperti itu,” ujar Arief dalam peluncuran Gerakan Pangan Murah Serentak di Gedung Bapanas, Senin (16/10/2023).