"Beberapa aksi korporasi sedang berjalan, alokasi dana yang diterima sudah dicanangkan," tambah Danni.
Semua sumber dana itu akan dikombinasikan hingga mengerucut pada perbandingan 30% modal internal dan 70% pinjaman untuk mendanai proyek.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir menambahkan, proyek ini memiliki biaya pengadaan tanah Rp1,64 triliun, biaya konstruksi Rp14,08 triliun dengan masa konsesi 45 tahun.
Lingkup pengusahaan jalan tol ini, kata Munir, meliputi pendanaan, termasuk pendanaan tanah, perencanaan teknis, operasi, dan pemeliharaan Jalan Tol Elevated Cikunir-Ulujami.
"Jadwal konstruksi berdasarkan dimulai selama 33 bulan sejak Juli 2024 sampai Maret 2027. Dan dijadwalkan beroperasi pada April 2027," ucap dia.
Rencananya Jalan Tol Elevated Cikunir-Ulujami memiliki lajur 2x2 dan memiliki tiga on/off ramp masing-masing menghubungkan arteri Pondok Indah, Bambu Apus, dan Tol Jagorawi. Tol ini, kata dia, didesain untuk laju kecepatan 80 kilometer per jam.
Nantinya Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami akan dibangun dengan konstruksi elevated di atas Jakarta Outer Ring Road yang eksisting dengan jalan tol Jabodetabek.
Titik awal proyek ini berada di Jatiasih dan berakhir di persimpangan Ulujami. "Dengan dibangunnya tol Elevated Cikunir-Ulujami diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas kendaraan," ujar dia.
(mfd/dhf)