Logo Bloomberg Technoz

"Panic selling bisa terjadi karena free-float GOTO sangat besar, lebih dari 60% dan transaksi di pasar sekunder aktif. Dinamika pasar di tengah tensi geopolitik yang memanas di Timur Tengah serta kebijakan moneter ketat masih menjadi pemicu utama banyak yang melepas growth stock. Koreksi tidak hanya terjadi pada GOTO tetapi juga Sea Ltd," ujar Rio.

Meski demikian, Rio melihat ada investor yang melihat ini menjadi kesempatan karena harganya sudah cenderung murah, termasuk Blackrock. "Downtrend membuat valuasi saham menjadi sangat murah, wajar jika ada pihak yang memanfaatkan momentum tersebut untuk membeli," ujarnya. 

Kemarin, CEO GOTO Patrick Walujo juga melakukan pembelian terhadap 148,15 juta saham GOTO dengan nilai total Rp10 miliar. Pembelian ini terjadi ketika saham GOTO koreksi 19,4%, namun berhasil rebound dan ditutup di level Rp66.

Dalam Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/10/2023), Patrick Walujo menyatakan tujuan pembelian saham ini untuk investasi pribadi.

Dengan pembelian ini Patrick Walujo memiliki saham GOTO secara pribadi sebanyak 211,07 juta saham atau setara dengan 0,02% dari seluruh saham GOTO. Di luar kepemilikan saham pribadi, Patrick juga memiliki saham GOTO melalui Northstar Group.

Kemarin saham GOTO sempat menyentuh level Rp54 atau koreksi 19,4%. Namun tak beberapa kemudian muncul tekanan beli yang cukup besar hingga GOTO berbalik menguat 3 poin atau 4,48% ke level Rp70. Sayangnya GOTO tidak berhasil bertahan di zona hijau dan ditutup turun 1 poin atau 1,49% ke posisi Rp66.

Riset Mandiri Sekuritas menyebutkan tidak ada kaitan penurunan harga saham dengan fundamental GOTOdan kabar yang menyebutkan bahwa TikTok Shop bakal masuk lagi ke Indonesia. 

“Kami tidak melihat ada kekhwatiran terkait fundamental perseroan. Kami juga menilai bahwa terlalu dini menyimpulkan bahwa TikTok Shop bakal masuk lagi ke Indonesia dengan Langkah yang lebih agresif, dibandingkan sebelumnya,” kata riset Mandiri Sekuritas yang ditulis oleh analis Andrian Joezer dan Jennifer Audrey Harjono, Senin (16/10/2023).

(dba/roy)

No more pages