Leslie Patton - Bloomberg News

Bloomberg, Pembelanjaan selama musim liburan diperkirakan meningkat tahun ini dibandingkan tahun lalu. Meskipun, peningkatan di kalangan pembeli berpenghasilan menengah diprediksi akan jauh lebih kecil karena dampak pinjaman pendidikan atau student loan, dan pertumbuhan upah yang lebih rendah.

Menurut survei Deloitte yang melibatkan 4.330 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) pada akhir Agustus dan awal September, secara keseluruhan pembeli diperkirakan akan mengeluarkan rata-rata US$1.652 atau setara Rp25,9 juta, naik 14% dari tahun lalu.

Pembeli dengan pendapatan rumah tangga tahunan antara US$50.000 (Rp786 juta) dan US$99.999 (Rp1,5 miliar) diperkirakan akan membelanjakan 26% lebih banyak tahun ini, atau sekitar US$1.534. Sementara mereka yang berpenghasilan US$200.000 (Rp3 miliar) atau lebih memperkirakan pengeluaran liburan mereka meningkat 22% menjadi US$3.922.

Orang Amerika dengan pendapatan rumah tangga tahunan antara US$100.000 dan US$199.999 hanya berencana menghabiskan sekitar 2% lebih banyak tahun ini, atau US$2.167, karena beban pinjaman pendidikan, yang disertai dengan kurangnya pertumbuhan upah yang nyata. Hal ini membuat kelompok demografis ini kurang optimis terhadap pengeluaran liburan.