Berbicara di Bloomberg Television, Seyffart memperkirakan sejumlah ETF Bitcoin spot akan disetujui pada Januari. Lonjakan Bitcoin — meski hanya sesaat — di tengah volatilitas yang rendah jadi cermin kurangnya minat pembeli.
Banyak investor telah meninggalkan koin virtual pasca ledakan pasar kripto tahun lalu, termasuk bangkrutnya bursa FTX dimana co-foundernya Sam Bankman-Fried diadili karena tuduhan penipuan bernilai miliaran dolar.
Tekanan Singkat
Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa posisi Bitcoin senilai US$107 juta dan sebagian besar trade bertaruh pada harga yang lebih rendah, terekam dalam transaksi 24 jam terakhir. “Sekarang kita melihat beberapa kemajuan di sisi ETF, saya pikir kita akan melihat pergerakan untuk mulai memperhitungkannya," tulis Noelle Acheson, penulis buletin Crypto Is Macro Now.
Acheson mengantisipasi beberapa orang akan beralih ke token untuk melakukan lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Perkembangan ETF spot telah memicu reli Bitcoin dan terbesar di tahun 2023. Pada bulan Juni, aset digital mencapai puncaknya, US$ 30,000 setelah pemain besar, termasuk BlackRock dan Fidelity Investments, mengajukan proposal kepada SEC. Token selanjutnya turun menjadi sekitar US$26.000.
Lonjakan lainnya terjadi akhir Agustus saat keputusan pengadilan AS berpotensi membuka jalan bagi Grayscale atas Bitcoin Trust US$17 miliar untuk diubah menjadi ETF.
Peran Penting SEC
SEC melakukan upaya pengetatan pada industri kripto tahun ini. Mereka sejauh ini menolak ETF Bitcoin spot, dengan alasan terlalu berisiko, seperti potensi penipuan dan manipulasi di pasar spot. SEC telah mengizinkan ETF yang memegang Bitcoin dan Ether berjangka.
Regulator memperingatkan publik untuk “berhati-hati dengan apa yang dibaca di internet” dalam sebuah posting di platform X, pasca pergerakan Bitcoin Senin. SEC menyebut “sumber informasi terbaik tentang SEC adalah SEC itu sendiri.”
Pasar masih menanti waktu kemungkinan persetujuan ETF Bitcoin spot dari SEC. Meski masih dalam perdebatan, ETF yang berinvestasi dalam kontrak berjangka pada Ether telah memulai debutnya di pasar Amerika bulan Oktober namun dinilai gagal.
ETF Ether sepi peminat sekaligus membangun argumen bahwa adopsi kripto masih berkembang. Persetujuan ETF Bitcoin Spot dipercaya menjadikan Bitcoin melonjak menjadi sekitar US$32.000.
Namun, masih jadi tanda tanya, apakah sinyal baik itu akan hadir dan sampai mana potensi kenaikan tertingginya. “Paling tidak, saya tidak akan mengharapkannya untuk menembus kisaran tertinggi, pada arus pertama,” kata Tony Sycamore, analis pasar di IG Australia Pty.
Bitcoin mengalami koreksi pada saat tulisan ini dipublikasikan pada kisaran US$28.229 pada pukul 12:30 waktu Singapura, Selasa. Ether dan Dogecoin mengalami kenaikan tipis, dengan Bitcoin telah naik 71% sepanjang tahun ini, namun jauh dari rekor tertinggi mereka tahun lalu, sekitar US$69.000.
(bbn)