Menurut NESDC, Thailand diperkirakan akan kedatangan sekitar 28 juta turis asing setelah China membuka kembali perbatasannya. Badan tersebut memperkirakan ekspansi PDB 2023 berada di kisaran 2,7%-3,7%, turun dari perkiraan sebelumnya pada 3%-4%.
"Penurunan PDB ini mematahkan optimisme tentang prospek ekonomi di tengah pemulihan pariwisata," kata Stephen Chiu, kepala strategi Asia FX & tarif di Bloomberg Intelligence di Hong Kong.
Baht kembali mengalami penurunan terhadap dolar AS sebanyak 0,7%. Indeks saham patokan turun sebanyak 0,6%.
“Kami berharap mata uang baht dapat mendongkrak pemulihan ekonomi dengan adanya pemulihan pariwisata,” kata Chiu.
Danucha dari NESDC mengakui bahwa kalaupun faktor-faktor lain, khususnya pariwisata, berjalan dengan baik, ekspor tetap menjadi hambatan besar. Kegiatan ekspor yang tersendat itu berkontraksi di setiap bulan antara Oktober dan Desember.
Thailand menyambut 11,2 juta turis asing pada tahun 2022 yang sebagian besar didorong oleh dibukanya kembali perbatasan China pada akhir tahun lalu. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak sejak wabah Covid.
Sekitar 28% dari 40 juta pengunjung tahunan Thailand sebelum pandemi berasal dari China. Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional biasanya menyumbang setidaknya 12% dan seperlima dari pekerjaan, sementara konsumsi pribadi, yang tercipta dari pengeluaran turis, mencapai 50% dari PDB. Seiring dengan ekspor yang setara dengan lebih dari setengah output, mereka membentuk sumber kehidupan perekonomian Thailand.
(bbn)
