Blinken berkunjung ke Israel dan melakukan perjalanan ke seluruh wilayah, saat dia mencoba mencegah konflik semakin menyebar. Kekerasan dimulai lebih dari satu minggu yang lalu ketika militan Hamas menyerbu Israel selatan dari Gaza dan menewaskan sekitar 1.200 orang.
Sejak itu, Israel telah meresponsnya dengan serangan udara yang keras dan memberi tahu warga sipil untuk meninggalkan wilayah utara Gaza sebelum mereka melakukan invasi darat. Hal ini menyebabkan ratusan ribu orang, termasuk ratusan warga negara asing, bergerak ke selatan menuju perbatasan dengan Mesir dan titik penyeberangan Rafah.
Di sisi lain, Mesir telah menolak untuk membuka perbatasan di Rafah. Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa Israel menolak "mengambil sikap" yang akan mengizinkan masuknya bantuan dan membiarkan warga asing untuk pergi.
Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, yang berada di Kairo pada hari Senin, mengatakan Prancis telah melakukan kontak dengan para pejabat Israel untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dia mengatakan Hamas tidak mengizinkan orang-orang untuk menyeberang.
Belum jelas apakah rencana yang diuumkan Blinken dapat mengatasi kekhawatiran tersebut. Hamas telah mendesak warga untuk tetapi tinggal di Gaza utara meskipun ada ancaman dari Israel. Namun, banyak orang yang telah mengabaikannya, dan melarikan diri dari serangan Israel yang diperkirakan akan terjadi.
Sebelumnya, Biden berbicara dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, dan "membahas upaya yang sedang berlangsung untuk meringankan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza," kata Gedung Putih.
(bbn)