Bursa Saham Asia Diprediksi Naik Terdorong Menguatnya Wall Street
News
17 October 2023 06:33
Toby Alder - Bloomberg News
Bloomberg, Saham-saham Asia diprediksi akan mengalami kenaikan pada hari Selasa setelah saham-saham Amerika Serikat (AS) menguat di tengah upaya diplomatik untuk mencegah perang Israel-Hamas meluas menjadi konflik regional.
Kontrak berjangka di Australia, Hong Kong, dan Jepang semuanya menunjukkan kenaikan. S&P 500 bertambah 1,1% pada hari Senin, ketika para trader juga bersiap untuk sejumlah laporan pendapatan. Imbal hasil Treasury 10 tahun naik sembilan basis poin menjadi 4,7%. Dolar melemah sementara harga minyak naik dalam perdagangan awal di Asia setelah mengalami penurunan pada sesi sebelumnya.
Bitcoin meraih keuntungan setelah melonjak hingga 10% setelah BlackRock mengatakan bahwa permohonannya untuk exchange-traded fund (ETF) yang berinvestasi secara langsung dalam mata uang kripto masih dalam tahap peninjauan. Shekel Israel mencapai level terendah dalam delapan tahun. Sementara itu, dolar Selandia Baru turun setelah inflasi melambat lebih dari yang diharapkan oleh para ekonom.
Permintaan aset safe haven di Wall Street meredup ketika Presiden Joe Biden mempertimbangkan perjalanan ke Israel sebagai bagian dari upaya untuk mencegah perang meluas. Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga kembali ke Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah berbicara dengan pemerintah-pemerintah Arab. Presiden Rusia, Vladimir Putin, berbicara via telepon dengan pemimpin-pemimpin Mesir, Suriah, Iran, dan otoritas Palestina. Mengenai pembicaraan tersebut, Kremlin mengatakan ada "pendapat yang bulat" tentang perlunya gencatan senjata. Dia juga berbicara secara terpisah dengan Netanyahu.