Counterpoint menyalahkan penurunan penjualan iPhone di China terutama pada pemulihan perekonomian yang sulit dari dampak pandemi COVID-19. Dan mereka menekankan bahwa di Amerika Serikat, iPhone 15 kemungkinan besar mengalami kenaikan dua digit dibandingkan dengan 2022 dalam sembilan hari pertama penjualan.
Namun, peluncuran iPhone di China datang beberapa minggu setelah peluncuran Mate 60 Pro, yang dianggap sebagai kemenangan atas sanksi AS karena prosesor buatan China yang canggih. Peluncuran tersebut juga bersamaan dengan mandat pemerintah untuk memperluas larangan penggunaan iPhone di lembaga pemerintahan dan perusahaan negara, yang menunjukkan tantangan yang semakin besar bagi Apple di China.
"AS sedang panas saat ini dengan akhir pekan yang luar biasa untuk iPhone baru," kata Direktur Riset Counterpoint, Jeff Fieldhack. "Ini adalah tanda positif dari pasar iPhone terbesar di dunia. Jadi, ini pasti mengurangi dampak dari angka-angka di China."
Namun, para analis masih berbeda pendapat tentang dampak jangka panjang di China, yang merupakan pasar ponsel pintar terbesar di dunia. Banyak analis berpendapat meningkatnya keunggulan Huawei dapat mengikis dominasi Apple di segmen pasar kelas atas.
Counterpoint memperkirakan perusahaan China tersebut bisa menjual 5 hingga 6 juta unit Mate 60 Pro hanya dalam satu tahun ini. Para analis memperkirakan angka tersebut bisa mencapai dua digit pada tahun 2024. Jefferies dalam sebuah catatan pada hari Senin mengatakan Huawei sekarang telah merebut posisi teratas di pasar dari Apple.
"Tren ini menunjukkan bahwa iPhone akan kalah dari Huawei pada tahun 2024," tulis Lee dan rekan-rekannya. "Kami percaya bahwa permintaan yang lemah di China pada akhirnya akan mengarah pada pengiriman iPhone yang lebih rendah dari yang diharapkan secara global."
(bbn)