Logo Bloomberg Technoz

Didirikan pada 2009, Archi adalah salah satu produsen emas murni terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, menurut situs webnya. Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta ini memiliki tambang emas Toka Tindung di Sulawesi Utara.

Aset tersebut telah menghasilkan sekitar 1,9 juta ons emas pada 2020, didukung oleh kapasitas pabrik pengolahan sebesar 3,6 juta ton per tahun, menurut situs jejaring resmi perusahaan.

Penawaran umum perdana (IPO) perusahaan ini berhasil mengumpulkan sekitar Rp2,8 triliun pada 2021. Harga sahamnya telah turun lebih dari setengahnya sejak mulai diperdagangkan.

Langkah UNTR

Pasar mengaitkan agenda ARCI dengan UNTR bukan tanpa alasan. Pasalnya, distributor alat berat Komatsu ini tengah dalam agenda mengurangi bisnis tambang berbasis batu bara.

Sebagai gantinya, UNTR akan banting setir ke bisnis tambang mineral. Terbaru, mengakuisisi saham perusahaan nikel asal Australia.

Akuisisi dilakukan melalui entitas usahanya, PT Danusa Tambang Nusantara. Perusahaan ini baru saja menandatangani perjanjian pengambilan bagian (subscription agreement) atas 857 juta saham Nickel Industries Limited.

"Itu setara 19,99% dari total saham yang dikeluarkan oleh Nickel Industries Limited kepada Danusa Tambang, pada harga AUD$942,7 juta," ujar Sara.

Sara menambahkan, pada 21 September 2023, seluruh persyaratan pendahuluan dalam perjanjian atas transaksi senilai Rp9,3 triliun itu telah terpenuhi. Danusa Tambang juga telah menyelesaikan pembayaran kepada Nickel Industries Limited.

Sehingga, terhitung sejak tanggal tersebut, Danusa Tambang telah menjadi pemegang saham di Nickel Industries dengan kepemilikan setara 19,99%.

Akuisisi itu baru sebagian kecil dari upaya perusahaan mencapai net zero emission (NZE) pada 2050. Untuk saat ini, sektor pertambangan batu bara masih menjadi kontributor utama pendapatan UNTR sekitar 70%. 

(mfd/dhf)

No more pages