Menariknya, dibalik pergerakan harga saham yang mulai terbatas, nilai transaksi Barito Renewables Energy hari ini berhasil mengalahkan saham-saham unggulan lainnya seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan bahkan melewati PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Jika mencermati lebih lanjut, keterbatasan ini muncul setelah harga terus naik sejak melantai di pasar modal Indonesia, dan berlanjut hingga sepekan awal perdagangan (9–13 Oktober).
Pada 13 Oktober kemarin, harga saham BREN parkir di level Rp2.360/saham, lebih tinggi dibanding level sehari sebelumnya, Rp1.890/saham.
Sebelumnya, saham BREN ARA setelah naik 240 poin atau setara 24,62% ke level Rp1.215/saham. Sementara, saat listing, Senin (9/10/2023), harga saham BREN melesat 195 poin atau setara 25% ke level Rp975/saham.
Adapun gerak saham BREN mulai melanjutkan tren yang melandai setelah sempat naik 278% pada penutupan perdagangan sesi I hari ini atau sejak Initial Public Offering (IPO) yang kemudian dilanjutkan dengan pencatatan perdana saham (Listing) pada 9 Oktober 2023.
Sekadar informasi, pemegang saham Barito Renewables Energy terdiri dari, Barito Pacific dengan kepemilikan sejumlah 86,51 miliar saham, atau setara dengan 64,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Kemudian, Green Era Energy Pte. Ltd sejumlah 31,57 miliar saham (23,61%), serta Jupiter Tiger Holdings 5,83 miliar saham (4,36%).
Sementara itu, terdapat juga nama Prime Hill Fund dengan menggenggam 5,83 miliar saham (4,36%), dan untuk masyarakat sebesar 4,01 miliar saham (3%).
(fad)