Macron kemudian mencalonkan diri menjadi presiden dalam pemilihan umum (pemilu) Prancis tahun 2017. Macron berhasil mengalahkan Marine Le Pen dengan meraup 66,06% suara. Mantan bankir tersebut terpilih sebagai presiden di usia 39 tahun dan menjadi Presiden Prancis termuda sepanjang sejarah.
2. Sanna Marin
Sanna Marin terpilih menggantikan pemimpin Partai Sosial Demokrat yang mengundurkan diri pada 2019. Mantan Menteri Transportasi Finlandia tersebut naik, dan membuatnya menjadi Perdana Menteri (PM) termuda di Findlandia setelah menjabat di usia 34 tahun.
Sosoknya sempat menjadi kontroversi setelah tertangkap kamera berpesta liar dan videonya tersebar pada media sosial pada 2022. Dikutip dari AFP, muncul kecurigaan yang menyebutnya menggunakan narkotika saat itu, yang langsung dibantah oleh Marin.
3. Sebastian Kurz
Sebastian Kurz menjabat sebagai Kanselir Austria selama dua periode, yaitu Desember 2017 hingga Mei 2019 dan lanjut ke periode 2020 hingga 2021. Kurz pertama kali menjabat menjadi Kanselir Austria pada usia 32 tahun. Dan ketika menjabat kedua kalinya, dia berusia 35 tahun.
Hal ini membuat Kurz menjadi kepala pemerintahan termuda di dunia. Bahkan kala itu, dia menjadi kanselir termuda sepanjang sejarah Austria. Namun pada Oktober 2021, dia mengundurkan diri dari posisi Kanselir Austria setelah terlibat kasus dugaan korupsi.
4. Jacinda Ardern
Jacinda Ardern menjabat sebagai PM Selandia Baru pada Oktober 2017 hingga Januari 2023. Dia menjadi PM termuda selama 150 terbentuknya negara tersebut saat terpilih pada usia 37 tahun.
Ardern mendapatkan pujian dari publik dunia saat pandemi COVID-19, karena tindakannya yang cepat untuk menghindari penyebaran virus di Selandia Baru.
5. Kim Jong Un
Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan di Korea Utara setelah sang ayah, Kim Jong Il, meninggal dunia pada Desember 2011. Dia dikukuhkan sebagai Panglima Tertinggi Tentara Rakyat Korea pada usia 29 tahun. Kim juga menjadi kepala negara termuda di dunia.
Selama menjabat sebagai presiden, ada sejumlah kebijakan Kim yang mendapatkan kritikan dari masyarakatnya. Beberapa di antaranya adalah memaksa warga mengikuti kelas UU Nuklir hingga peluncuran rudal balistik yang berkali-kali mendapatkan kritikan dari Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya.
(bbn)