Loren Grush—Bloomberg News
Bloomberg, Pesawat antariksa NASA, Psyche, telah diluncurkan Jumat minggu lalu dengan menggunakan roket milik SpaceX, Falcon Heavy. Tujuan NASA kali ini menemukan asteroid baru yang kaya akan logam yang digunakan guna mendapatkan informasi mengenai inti berbatu Bumi.
Roket mengudara dari Kennedy Space Center di Florida pada pukul 10:19 pagi waktu setempat. Ini menjadi kali pertama NASA menggunakan roket Falcon Heavy milik SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, dalam misi ilmu pengetahuan antarplanet yang besar. Roket peluncur Falcon Heavy bagian samping telah mendarat di landasan di area SpaceX pasca lepas landas.
Pesawat antariksa Psyche terpisah dari roket sekitar satu jam setelah peluncuran. Sesaat kemudian antariksa robotik Psyche berada di jalur yang tepat untuk bertemu dengan target asteroid dalam waktu hampir enam tahun.
Sesampainya di sana, pesawat ini akan mengorbit batuan antariksa yang kaya akan logam itu selama lebih dari dua tahun. Dengan instrumen misi mereka adalah menganalisa komposisi objek tersebut.
Misi ini bernilai US$985 juta dan menargetkan untuk lebih banyak tahu bagaimana planet-planet batuan di tata surya terbentuk. Para ilmuwan meyakini kalau asteroid logam seperti Psyche memiliki bahan dan materi yang sama dengan yang membentuk inti planet batuan di tata surya, termasuk planet Bumi.
“Kami memiliki banyak pertanyaan tentang inti logam Bumi, dan kami tidak bisa mengunjunginya,” kata Lindy Elkins-Tanton, penyelidik dan awak utama misi ini yang mengawasi antariksa dan ilmu pengetahuan. “Kita tidak bisa mengunjungi inti logam lainnya, bahkan inti logam Bulan yang terlalu padat dan panas. Jadi, inilah kesempatan satu-satunya.”
Asteroid Psyche berbentuk mirip kentang, punya ukuran lebar antara 232 dan 278 kilometer. Diprediksi merupakan bagian dari blok bangunan awal tata surya Bumi, yang dikenal sebagai planetesimal.
Saat lingkungan kosmik bumi baru saja terbentuk, debu dan gas menyatu membentuk objek-objek batuan dan besi seukuran benua yang mengelilingi matahari.
Planetesimal dipercaya memiliki elemen inti besi seperti Bumi. Planetesimal bergabung bersama seiring berjalannya waktu untuk membentuk planet-planet batuan.
Jalan Panjang
Awalnya, pesawat antariksa ini seharusnya terbang kira-kira setahun yang lalu. Namun urung dilakukan karena ada keterlambatan pengiriman perangkat software penerbangan dan peralatan pengujian pesawat ruang angkasa. NASA kala itu kehabisan waktu untuk menyelesaikan pengujian yang diperlukan sebelum jendela peluncuran ditutup.
Sebuah dewan independen yang dibentuk oleh NASA untuk meninjau penundaan tersebut juga memutuskan bahwa Jet Propulsion Laboratory NASA minim tenaga dan merekomendasikan untuk membangun “komunikasi terbuka” antar tim.
“Kegagalan komunikasi yang besar pada Psyche mengakibatkan manajemen proyek tidak menyadari keseriusan masalah hingga terlambat untuk menyelesaikannya tepat waktu untuk peluncuran tahun 2022,” kata dewan tersebut.
Penundaan Psyche juga mendorong misi terpisah ke Venus atau disebut VERITAS, setidaknya selama tiga tahun. NASA lebih memilih mengalihkan sumber daya untuk meluncurkan Psyche tepat waktu.
Pada 28 September, NASA menunda peluncuran Psyche selama seminggu setelah para insinyur mereka menemukan masalah pada pendorong. Alat ini penting digunakan untuk bermanuver di luar angkasa.
Mereka menemukan bahwa perangkat tersebut mungkin menjadi terlalu panas dalam konfigurasi aslinya. Jadi NASA berencana untuk mengoperasikannya pada suhu yang lebih dingin. Selama proses lancar, pesawat ruang angkasa ini akan tiba di asteroid Psyche pada bulan Juli 2029.
Para ilmuwan cukup yakin Psyche adalah asteroid yang kaya akan logam berdasarkan pengukuran kerapatan yang dilakukan oleh radar dan teleskop. Tapi, mengumpulkan gambar asteroid untuk mempelajari seperti apa bentuknya merupakan prioritas utama. “Kami tidak tahu seperti apa permukaannya, kami belum pernah melihat permukaan logam sebelumnya,” kata Elkins-Tanton.
(bbn)