Sedangkan produksi beras juga diperkirakan turun. Berdasarkan Asem 2023, produksi beras diperkirakan 30,9 juta ton. Lebih sedikit 2,05% dibandingkan Atap 2022.
"Kekeringan menyebabkan penurunan yang relatif besar dibandingkan tahun lalu karena di sebagian wilayah sentra produksi dan menunjukan dan konfirmasi fenomena El Nino terhada luas panen padi nasional," sambung Winny.
BPS juga memiliki data neraca beras nasional. Neraca ini membandingkan produksi dalam negeri dengan konsumsi domestik, belum mempertimbangkan impor.
Menurut catatan BPS, neraca beras pada Juli hingga Desember tahun ini mengalami defisit. Tertinggi adalah pada Desember, di mana terjadi defisit 1,45 juta ton.
Namun sepanjang 2023, neraca beras Indonesia diperkirakan masih surplus 0,28 juta ton.
(aji)