Logo Bloomberg Technoz

Defisit, Produksi Beras RI di Bawah Konsumsi Sampai Desember

Mis Fransiska Dewi
16 October 2023 12:37

Petani menanam benih semangka di bekas sawah di Subang, Jawa Barat, Sabtu (29/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Petani menanam benih semangka di bekas sawah di Subang, Jawa Barat, Sabtu (29/7/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Fenoma El Nino menjadi masalah global tahun ini. Indonesia tidak terkecuali.

"Dampak El Nino di Indonesia terasa kuat pada kemarau Juli-Oktober 2023. Beberapa wilayah akan mengalami hujan dalam kategori rendah pada Agustus-Oktober. Terutama di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian besar Maluku, dan Papua bagian selatan," papar Amalia Adininggar Widyasanti, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (16/10/2023).

Berdasarkan Angka Sementara (Asem), luas panen padi tahun ini diperkirakan 10,2 juta hektar. Turun 2,45% dibandingkan Angka Tetap (Atap) 2022.

"Faktornya karena kondisi kekeringan yang panjang akibat dampak El Nino yang menyebabkan gagal tanam dan gagal panen di banyak wilyah Indonesia," ungkap Winny, sapaan akrab Amalia.

Sumber: BPS

Penurunan luas panen, lanjut Winny, tentu menyebabkan produksi padi berkurang. Produksi Gabah Kering Giling (GKG) pada 2023 berdasarkan Asem diperkirakan 53,63 juta ton. Berkurang 2,05% dibandingkan Atap 2022.

Sumber: BPS