Logo Bloomberg Technoz

IHSG dan Rupiah Melemah Saat Neraca Dagang RI Surplus US$ 3,42 M

Muhammad Julian Fadli
16 October 2023 12:44

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan terkontraksi 0,28% dan 19,72 poin ke level 6.907,05 pada penutupan sesi I Senin (16/10/2023). Sementara kurs rupiah melemah 0,21% ke level Rp15.715/US$.

Pada perdagangan sesi I IHSG bergerak fluktuatif, dengan sempat optimis di zona hijau. Akan tetapi jelang penutupan, indeks merosot. Adapun rentang perdagangan terjadi pada level 6.892–6.970.

Data perdagangan menunjukkan nilai perdagangan hanya Rp5,19 triliun dari 25,74 miliar saham yang ditransaksikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perdagangan internasional Indonesia periode September. Seperti dugaan, ekspor mengalami kontraksi. BPS memaparkan, nilai ekspor Indonesia pada September adalah US$ 20,76 miliar. Turun 16,17% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy). Sementara secara bulanan (month-to-month/mtm), ekspor turun 5,63%.

Kemudian, nilai impor Indonesia pada September sebesar US$ 17,34 miliar. Turun 12,45% yoy. Secara bulanan impor turun 8,15%. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 3,42 miliar.