Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Meski berani unjuk gigi dengan deretan electric vehicles (EVs) buatan lokalnya di ajang IIMS 2023, DFSK masih mengeluhkan kendala harga baterai mobil listrik yang tinggi di dalam negeri. Indonesia, padahal, adalah produsen besar bahan baku baterai listrik. 

Achmad Rofiqi, Kepala PR dan Media Manager DFSK, mengatakan kendala tersebut dipicu oleh harga baterai EV yang menelan porsi sebesar 50% hingga 60% dari total harga jual produk mobil listrik yang ditawarkan.

“Kendalanya masih satu nih, harga [baterai]. Kenapa harga? Karena kita lihat harga baterai ini sekitar 50%—60%, masih sangat mahal,” kata Rofiqi saat diwawancarai di sela Internasional Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (17/02/2023).

Rofiqi menilai salah satu penyebab harga baterai EV yang masih tinggi ini juga lantaran produksinya masih belum mencukupi, alih-alih dengan permintaan pasar yang cukup banyak, termasuk di Indonesia yang saat ini tengah bergairah dengan industri kendaraan listrik.

Supplier komponen baterai (Sumber: Bloomberg)

Berkaitan dengan itu, Rofiqi berharap baterai EV makin banyak diproduksi di dalam negeri, sehingga dapat mampu menyeimbangi laju permintaan kendaraan listrik yang kian eksponensial. 

“Kami harapkan pasokan-pasokan untuk baterai EV dan juga komponen lainnya itu bisa makin mengejar dengan demand-nya di Indonesia,” kata Rofiqi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengatakan bahwa pemerintah akan terus mendukung ekosistem industri otomotif di Indonesia dari hulu hingga ke hilir, termasuk juga industri-industri penunjang produksi kendaraan yang salah satunya adalah baterai.

“Kami dorong ekosistem besar dari hulu sampai hilir untuk mobil listrik, disambungkan dengan pembangkit industri-industri yang berkaitan dengan baterai EV,” kata Jokowi saat ditemui wartawan di sela pembukaan IIMS 2023, Kamis (16/02/2023).

Selain mendukung komponen industri listrik, pemerintah berencana memberikan insentif atau subsidi kepada masyarakat yang akan membeli kendaraan listrik. 

Namun, menurut Jokowi, hingga saat ini pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih mengkaji soal nominal besaran subsidi pembelian EV tersebut.

“Insentif masih dihitung terus oleh Kementerian Keuangan. Berapa untuk mobilnya, berapa untuk [sepeda] motornya,” lanjut Jokowi.

Menanggapi hal itu, Rofiqi mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. “Iya, mudah-mudahan. Kalau ada itu bagus, tetapi kalau enggak, ya kami tetep jalan,” tutupnya.

DFSK turut unjuk gigi dalam perhelatan Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2023 dengan memamerkan mobil 4 listrik terbarunya, yakni Glory E3, Gelora E Van, Pick up EC 31 EV, dan Mini EV. 

(ibn/wdh)

No more pages