Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Posisi Utang Luar Negeri Indonesia menurun menjadi US$ 395,1 miliar, terendah sejak November 2022. Dengan kurs dolar AS saat ini di kisaran Rp15.709, posisi ULN itu setara dengan Rp6.206,62 triliun.

Dari angka itu, sebanyak US$ 200,87 miliar merupakan utang luar negeri pemerintah dan bank sentral. Sementara utang luar negeri swasta mencapai US$ 194,27 miliar.

Bukan Amerika Serikat yang keluar sebagai negara kreditur atau pemberi utang terbesar bagi Indonesia.

1. Singapura

Di antara banyak negara di dunia, Singapura sejauh ini masih menduduki posisi puncak sebagai kreditur atau pemberi utang nomor satu bagi Indonesia.

Publikasi Bank Indonesia yang dirilis hari ini (16/10/2023), mencatat, nilai utang RI pada Singapura per Agustus 2023 mencapai US$ 55,26 miliar, sekitar Rp868,07 triliun.

Posisi ULN itu turun dibandingkan bulan sebelumnya. Indonesia pernah mencatat rekor tertinggi ULN pada Singapura yakni pada 2019 lalu dengan nilai US$ 69,33 miliar.

2. Amerika Serikat

Posisi kedua negara kreditur terbesar bagi Indonesia adalah Amerika Serikat. Sampai Agustus lalu, nilai ULN Indonesia pada Amerika mencapai US$ 29,55 miliar, sekitar Rp464 triliun.

Angka itu meningkat hampir tiga kali lipat dalam satu dasawarsa terakhir. Sebagai gambaran, pada 2013, posisi utang RI pada Amerika baru mencapai US$ 10,1 miliar. Namun, pada 2018 angkanya langsung melonjak jadi US$ 21,04 miliar.

Posisi utang Indonesia pada Amerika sempat menyentuh level tertinggi dalam 10 tahun terakhir yakni pada November 2022 lalu dengan nilai mencapai US$ 33,24 miliar.

Penurunan tersebut kemungkinan tidak bisa dilepaskan dari arus keluar modal asing dari pasar surat utang negara sejak pengetatan ekonomi Amerika dilakukan tahun lalu sampai saat ini.

3. Jepang

Negeri Sakura Jepang muncul sebagai negara kreditur pemberi utang pada Indonesia, terbesar nomor tiga dengan nilai pinjaman mencapai US$ 22,91 miliar per Agustus lalu. Nilai utang itu setara dengan Rp359,9 triliun. 

Tren utang RI pada Jepang dalam satu dekade terakhir terlihat menurun. Sebagai perbandingan pada 2013 lalu, posisi ULN Indonesia pada Jepang mencapai US$ 32,82 miliar. Namun, angka itu terus menurun dan terakhir di kisaran US$ 20-an miliar.

4. China

Negeri yang dipimpin oleh Xi Jinping ini tercatat sebagai pemberi utang terbesar pada Indonesia urutan keempat dengan nilai utang US$ 21,04 miliar, setara dengan Rp330,51 triliun.

Tren utang Indonesia pada China terlihat terakselerasi dengan cepat setidaknya dalam hampir 10 tahun terakhir. 

Sebagai gambaran, pada 2013 lalu, posisi utang RI pada China baru di kisaran US$ 6,15 miliar. Namun, sejak 2015 angkanya naik dua kali lipat ke kisaran di atas US$ 10 miliar hingga saat ini ada di kisaran di atas US$ 20 miliar.

Kenaikan posisi utang RI pada China tidak bisa dilepaskan dari berbagai proyek infrastruktur yang digeber oleh pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo di mana pendanaannya banyak memakai duit dari Tiongkok dan berada dalam payung inisiatif Belt and Road Initiative China.

Salah satunya adalah proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang baru diresmikan operasionalnya beberapa waktu lalu. 

5. Hong Kong

Wilayah yang dahulu merupakan koloni Inggris dan kini sudah jatuh kembali ke tangan Tiongkok ini tercatat sebagai kreditur besar Indonesia dengan nilai utang diberikan mencapai US$ 17,74 miliar, setara dengan Rp278,7 triliun. 

6. Asia lainnya

Publikasi Statistik Utang Luar Negeri yang dirilis bank sentral hari ini juga mencatat, negara-negara Asia lain sebagai salah satu kreditur besar bagi Indonesia dengan nilai pinjaman mencapai US$ 10,4 miliar. 

Angkanya juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2013 lalu, posisinya baru di kisaran US$ 6,23 miliar.

7. Korea Selatan

Negeri Ginseng Korea Selatan muncul sebagai negara kreditur terbesar pada Indonesia urutan ketujuh dengan nilai pinjaman diberikan sebesar US$ 6,66 miliar.

Angkanya cenderung meningkat meski stabil di kisaran tersebut. Sepuluh tahun lalu, posisi ULN Indonesia pada Korea Selatan baru sebesar US$ 4,84 miliar.

(rui/roy)

No more pages