Logo Bloomberg Technoz

Kekuasaan Bukan untuk Kepentingan Keluarga, PDIP Sindir Jokowi?

Sultan Ibnu Affan
16 October 2023 08:30

Ketua DPP PDIP Said Abdullah (Bloomberg Technoz/Sultan Ibnu Affan)
Ketua DPP PDIP Said Abdullah (Bloomberg Technoz/Sultan Ibnu Affan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali melontarkan kritik dan sindiran menjelang Mahkamah Konstitusi membacakan putusan tentang uji materi batas usia capres-cawapres pada Undang-undang Pemilu. Gugatan terhadap Pasal 169 huruf q UU Pemilu tersebut kerap dihubungkan dengan langkah putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk maju menjadi cawapres pada Pemilu 2024.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah pun menyinggung tentang loyalitas kader partai berkepala banteng tersebut terhadap bangsa dan negara. Dia mengklaim, nilai-nilai tersebut selalu ditanamkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Apakah kekuasaan digunakannya untuk membesarkan partai, menjalankan cita cita, ideologi dan garis perjuangan partai? Melayani rakyat? Ataukah digunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarganya? Dan kekuasaan seringkali membuat beberapa kader lupa diri. Kami mengajak setiap kader untuk selalu mawas diri, jangan mabuk kekuasaan," kata Said Abdullah melalui pesan singkat, Senin (16/10/2023).

Dia tak menjelaskan siapa sosok yang disebutnya mabuk kekuasaan tersebut. Akan tetapi, dia mengatakan, kritik tersebut diarahkan pada seluruh kader PDIP yang tengah menyandang jabatan dan tugas sebagai penyelenggara negara.

"Pada masa orba, kesetiaan kader terhadap Partai teruji militansinya menghadapi ancaman dan teror aparatur orde baru. Masa reformasi, kesetiaan kader teruji pada saat yang bersangkutan memegang kekuasaan," kata Abdullah.