"Swift, fansnya, dan industri bioskop harus menyambut baik perolehan ini," tambahnya.
Comscore memperkirakan film ini akan menambah pemasukan sebesar US$32 juta dari penonton internasional.
Film ini, bersama dengan film Barbie, memperlihatkan peran perempuan pada penjualan tiket terkait dengan pemeran dan pembuatnya. Barbie, disutradarai oleh Greta Gerwig, menjadi film karya perempuan dengan penghasilan tertinggi sepanjang masa.
Pendapatan film The Eras Tour di minggu pembukaan lebih besar dari film konser musik yang pernah ada sebelumnya. Film konser Justin Bieber, Never Say Never, yang diproduksi tahun 2011 memegang rekor penjualan tiket terbanyak sebelumnya dengan pemasukan US$29,5 juta di minggu pembuka. Sementara film Michal Jackson, This Is it, mencatat pemasukan US$23,2 juta pada 2009.
Film Michael Jackson akhirnya membukukan pendapatan kotor US$261 juta secara global, sementara film Bieber mencatat US$99 juta.
Swift membukukan kesepakatan dengan AMC Entertainment Holdings Inc. operator bioskop terbesar AS untuk mendistribusikan The Eras Tour bukan melalui satu studio produsen film. Jaringan bioskop lain bisa mendapatkan film ini melalui Variance Films, sebuah distributor independen.
Situs Puck menulis bahwa Swift dan AMC akan memperoleh 75% dari penjualan tiket film itu.
Penjualan tiket film ini di AMC mencatat rekor penjualan harian ketika Swift mengumumkan film ini pada Agustus lalu. Rilis film ini dimajukan satu hari dari tanggal 13 Oktober karena permintaan yang tinggi.
Taylor Swift sendiri mempromosikan film ini habis-habisan, seperti tampil bersama dengan bintang NFL Travis Kalce yang disebut sebagai pacarnya di acara TV Saturday Night Live. Dan juga menjadi artikel utama majalah edisi mingguan New York Times.
Film Swift ini membuat fansnya yang dikenal sebagai Swifties untuk menonton bagi yang tidak bisa datang ke konser langsung, atau menonton kembali bagi mereka yang sudah hadir di stadion konser.
Noor Jahan, 26 tahun, sudah menonton konser Swift tapi dia mengajak adik dan sepupunya untuk menonton film itu di bioskop. Mereka memakai kaca mata hitam berbentuk hati dan kardigan yang sama serta bertukar gelang persahabatan dengan penonton lainnya di New York.
"Saya nonton Taylor secara langgung dan ikut menyanyikan lagu yang saya dengar ketika remaja, tetapi sekarang saya bisa melihat penari dan produksi serta panggung secara rinci," kata Jahan. Dia mengatakan pengalaman menonton film itu sama dengan menonton konser karena fans ikut bernyanyi dan menari.
Kritikus film juga menyukai film itu, sama dengan Swifties, dengan memberi nilai sempurna 100 di Rotten Tomatoes.
Selain film dan konset, para Swifties juga berbelanja barang-barang dari Eras Tour seperti gelas dan tas.
Bloomberg Economics mengatakan belanja konsumen oleh penggemar Swift dan Beyonce ini menambah US$5,4 miliar pada produk domestik bruto AS pada kuartal ke tiga tahun ini. Seorang Swiftie rata-rata menghabiskan minimal US$1.500 untuk bisa menonton konser musik Taylor Swift yang meliputi harga tiket, hotel, penerbangan dan makanan.
Beyonce juga telah menjalin kesepakatan serupa dengan AMC untuk film konsernya, Renaissance, yang akan dirilis pada Desember mendatang.
(bbn)