“Pertumbuhan upah diperkirakan akan menurun secara bertahap, meskipun tetap tinggi dalam jangka waktu proyeksi, didorong oleh kenaikan upah minimum dan kompensasi inflasi dalam konteks pasar tenaga kerja yang ketat, meskipun melambat,” katanya.
Meninjau kembali tema yang disinggung dalam diskusi panel pada hari Jumat, Lagarde menyarankan bahwa menilai dampak kenaikan suku bunga sebelumnya tetap penting.
“Risiko negatifnya mencakup melemahnya permintaan, misalnya karena transmisi kebijakan moneter yang lebih kuat atau memburuknya lingkungan ekonomi internasional,” katanya.
Lagarde memberikan pandangan serupa mengenai prospek ekspansi.
“Pertumbuhan bisa lebih lambat jika dampak kebijakan moneter ternyata lebih kuat dari perkiraan, atau jika perekonomian dunia semakin melemah dan risiko geopolitik meningkat,” katanya. “Pertumbuhan juga bisa lebih tinggi dari yang diproyeksikan jika pasar tenaga kerja yang kuat, peningkatan pendapatan riil, dan berkurangnya ketidakpastian meningkatkan kepercayaan di kalangan konsumen dan dunia usaha serta mendorong mereka untuk membelanjakan lebih banyak.”
Berbicara kemudian di hadapan para gubernur bank sentral yang diselenggarakan oleh Kelompok 30, Lagarde menekankan bahwa ECB belum mencapai momen di mana mereka dapat menyatakan misinya telah tercapai.
“Ini bukan soal bersikap hawkish atau dovish, namun hal ini mengharuskan kita untuk bersabar pada saat ini, seiring dengan hilangnya guncangan pasokan dan datangnya guncangan baru, serta berhati-hati untuk memastikan bahwa ekspektasi inflasi tetap tertahan ketika inflasi masih terlalu tinggi," jelas Lagarde.
(bbn)