Bloomberg Technoz, Jakarta - Kelompok bisnis Qatar yang dipimpin Syekh Jassim Bin Hamad J.J. Al Thani menarik tawarannya untuk membeli Manchester United (MU) sebagaimana kata sumber media. Hal ini jelas membuka jalan bagi miliarder Inggris Jim Ratcliffe untuk bisa menguasai klub sepak bola tersebut.
Diketahui sebelumnya pihak Qatar menawar lebih dari £5 miliar ($6,1 miliar) untuk tim tersebut. Sementara market value 'nilai pasar' saat ini adalag $3,3 miliar. Tawaran itu karenanya tidak sesuai ekspektasi pemilik klub yakni keluarga Glazer, sebagaimana diinformasikan pihak terdekat yang tak mau disebutkan namanya.
Proses penawaran klub MU selama hampir setahun sempat tertunda dengan penawaran yang gagal memenuhi ekspektasi keluarga Glazer sebesar £6 miliar itu. Perbedaan pendapat di antara pemilik mengenai apakah akan menjual dan besaran harga serta ketakutan akan litigasi pemegang saham minoritas juga bergulir.
Namun kemudian Bloomberg melaporkan pekan ini bahwa Ratcliffe muncul sebagai kandidat kuat membeli Manchester United. Nilai tawaran yang direvisi baru-baru ini oleh miliarder Inggris itu memberinya keunggulan dibandingkan klub Qatar.
Namun demikian penawaran dari Ratcliffe masih berisiko mendapat penolakan dari pemegang saham minoritas yang merasa bisa saja tidak diuntungkan.
“Saya akan menentang apa pun yang memberikan keuntungan material bagi mayoritas Glazer dibandingkan investor minoritas,” kata pendiri hedge fund Eminence Capital Ricky Sandler.
Eminence yang didirikan oleh Sandler pada tahun 1999 mengelola investasi senilai $7 miliar, dan merupakan pemegang saham terbesar ketiga di Manchester United, menurut data Bloomberg.
Sementara itu Dewan Manchester United akan bertemu dalam beberapa hari mendatang. Hal itu termasuk soal apakah keluarga Glazer akan mempertahankan klub atau mencapai kesepakatan dengan Ratcliffe atau menarik investor lainnya.
Kesepakatan yang didapatkan nanti akan sangat menentukan nasib jangka panjang klub bola terbesar itu. Manchester United berkompetisi di Liga Utama Inggris dan sejarahnya yang panjang serta basis penggemar global yang luas membuat Manchester United telah lama diincar oleh investor di liga sepak bola terkaya di dunia.
Di sisi lain Usulan Ratcliffe dapat memberikan kesempatan kepada anggota keluarga Glazer termasuk Joel dan Avram Glazer, untuk tetap berinvestasi ditengarai justru bisa membaut marah beberapa pendukung Manchester United. Mereka selama ini banyak yang menyalahkan pemiliknya karena kinerja buruknya selama bertahun-tahun di lapangan.
“Kami selalu netral bila memilih Jassim dan Ratcliffe,” kata Kepala Manchester United Supporters Trust Chris Rumfitt. “Tetapi jika kesepakatan Ratcliffe mempertahankan kepemimpinan keluarga Glazer, saya pikir itu tak akan disukai penggemar," katanya.
Sementara keputusan kubu Qatar muncul sekitar 10 bulan setelah wawancara Bloomberg dengan ayah Sheik Jassim, yaitu mantan Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani. Sheikh Hamad yang kini berusia 64 tahun mengakui dia bukan penggemar sepak bola dan awalnya tidak mendukung negaranya mensponsori Piala Dunia.
Sebagai informasi, penjualan Manchester United dipegang oleh para bankir di firma penasihat Raine Group LLC yang berbasis di AS. Namun perwakilan Raine tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar. Juru bicara Ratcliffe dan Manchester United juga menolak berkomentar.
Ratcliffe mengajukan proposal awal tahun ini untuk mengakuisisi 69% saham Manchester United. Hal ini disebutkan kemudian menyisakan sedikit keuntungan bagi pemegang sisa saham klub. Sementara pemegang saham tiga besar Manchester United sempat mengirimkan surat kepada dewan klub. Mereka memperingatkan bahwa direktur independen berisiko dituntut karena merekomendasikan tawaran apa pun yang menguntungkan satu kelompok pemegang saham.
Manchester United termasuk klub sepak bola paling sukses di Inggris, dengan rekor 13 gelar Liga Premier. Namun dalam beberapa tahun terakhir dominasinya telah bergeser ke rival sekotanya yakni Manchester City FC yang telah meraup banyak kemenangan setelah dibeli oleh investor Abu Dhabi pada 2008 lalu.
(bbn)